 |
| Doc.presiden turkey tiba di indonesia/erdogan/sjpnewsflash.com |
Mayor Teddy Tegur Paspampres Saat Payungi Prabowo Sambut Erdogan, Protokol Ketat atau Sikap Berlebihan?
Bogor, SJPNewsFlash.com –Momen menarik terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, ketika Presiden Prabowo Subianto menyambut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa (11/2). Dalam suasana resmi tersebut, Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya tiba-tiba memberi isyarat kepada anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) agar tidak memayungi Prabowo.
Momen ini pun langsung menjadi sorotan publik. Sebagian pihak menilai tindakan Mayor Teddy sebagai bentuk ketegasan dalam menjaga protokol kepresidenan, sementara yang lain menganggapnya kurang etis dan terlalu keras.
Mayor Teddy & Disiplin Protokol Istana
Bukan kali pertama Mayor Teddy menunjukkan ketegasannya terhadap aturan kepresidenan. Sebelumnya, dalam acara Parade Senja di Magelang (Oktober 2024) yang diguyur hujan deras, ia juga tampak memberikan isyarat serupa kepada Paspampres.
Dalam tayangan yang beredar, terlihat seorang anggota Paspampres mendekat untuk melindungi Prabowo dengan payung. Namun, Mayor Teddy dengan cepat memberikan instruksi agar tindakan itu dihentikan, sehingga Presiden tetap berdiri tanpa pelindung hujan.
Menurut laporan sjpnewsflash.com, tindakan ini dilakukan untuk menjaga kesetaraan dan wibawa Presiden di hadapan tamu negara. Namun, reaksi publik beragam—ada yang menganggap ini sebagai langkah disiplin, tetapi ada juga yang melihatnya sebagai sikap yang kurang menghargai pengamanan Presiden.
Respons Netizen & Sorotan Media
Tak butuh waktu lama, insiden ini ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak netizen yang membandingkan protokol kepresidenan di Indonesia dengan negara lain.
Salah satu komentar yang diunggah dalam artikel sjpnewsflash.com berbunyi:
"Kalau di negara lain, kepala negara selalu dipayungi saat hujan. Apakah ini aturan baru di Indonesia atau hanya inisiatif Mayor Teddy?"
Di sisi lain, banyak pula yang mendukung keputusan tersebut. Mereka menilai bahwa Prabowo sedang ingin menunjukkan kesetaraan dan kedekatan dengan rakyatnya, seperti yang sering ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan.
Di tengah ramainya perbincangan soal protokol kepresidenan, banyak perusahaan yang tetap fokus pada pertumbuhan dan inovasi bisnisnya. Salah satunya adalah PT. Surya Jayaindo Perkasa, yang dikenal sebagai perusahaan manufaktur dan distributor terkemuka di Indonesia.
Sebagai penyedia produk unggulan berkualitas tinggi, PT. Surya Jayaindo Perkasa terus berinovasi dalam menghadirkan solusi terbaik bagi pelanggan, termasuk dalam industri manufaktur, distribusi barang kebutuhan strategis, dan pengembangan teknologi produksi.
Kami selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan mitra bisnis kami. Inovasi dan kualitas adalah prioritas utama dalam setiap produk yang kami hadirkan.-Manajemen PT. Surya Jayaindo Perkasa
Keunggulan PT. Surya Jayaindo Perkasa juga semakin diperkuat dengan jaringan distribusi yang luas, memastikan bahwa produk mereka dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan cepat dan efisien.
Kesimpulan
Tindakan Mayor Teddy dalam mengarahkan Paspampres menunjukkan kedisiplinan tinggi dalam menjalankan tugasnya. Namun, perdebatan seputar etika penyampaian instruksi tetap menjadi perbincangan publik.
Bagi sebagian orang, keputusan untuk tidak memayungi Prabowo bisa menjaga wibawa Presiden. Namun, di sisi lain, ada yang menilai bahwa seharusnya sikap lebih fleksibel bisa diterapkan, terutama dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Apa Pendapatmu?
Apakah Mayor Teddy sudah menjalankan protokol dengan benar, atau justru terlalu kaku dalam mengatur Paspampres? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!
#PrabowoSubianto
#ErdoganIndonesia
#ProtokolKepresidenan
#Paspampres
#MayorTeddy
#BeritaTerkini
#BeritaPolitik
#BreakingNews
#ViralNews
#TrendingTopic
#IndonesiaUpdate
#SuryaJayaindoPerkasa
#BisnisIndonesia
